Minggu, 11 Oktober 2009 di 18.32 | 0 komentar  
Laporan Prakerin ( 12 )


1. Senin 14-September-2009
• ANSAV An's Antivirus :
- Mensecan komputer menggunakan ANSAV An's Antivirus

2. Selasa 15-September-2009
• Printer :
- Mengeprin data / laporan pemerintah kota tegal

3. Rabu 16-September-2009 - 23-September-2009
• LIBUR :
- Menjelang dan Sesudah hari Raya Idul Fitri

4. Kamis 24-September-2009
• Silaturahmi :
- Silaturahmi semua karyawan DISHUB

5. Jum'at 25-September-2009
• Browsing internet :
- Mencari tau tentang Mikrotik

6. Senin 28-September-2009
• Mengumpulkan Data :
- Mengumpulkan data untuk laporan

7. Selasa 29-September-2009
• Kerja Lapngan :
- Mengeset IP yang baru di BALAI KOTA dan membuat kabel straight

8. Rabu 30-September-2009
• Kerja Lapangan :
- Melanjutkan Mengeset IP yang baru di BALAI KOTA
Diposting oleh Abib Faisal
Selasa, 29 September 2009 di 19.16 | 0 komentar  
PROSEDUR INSTALASI WIRELESS LAN

Peralatan
1. Kompas dan peta topografi
2. Penggaris dan busur derajat
3. Pensil, penghapus, alat tulis
4. GPS, altimeter, klinometer
5. Kaca pantul dan teropong
6. Radio komunikasi (HT)
7. Orinoco PC Card, pigtail dan PCI / ISA adapter
8. Multimeter, SWR, cable tester, solder, timah, tang potong kabel
9. Peralatan panjat, harness, carabiner, webbing, cows tail, pulley
10. Kunci pas, kunci ring, kunci inggris, tang (potong, buaya, jepit), obeng set, tie rap, isolator gel, TBA, unibell
11. Kabel power roll, kabel UTP straight dan cross, crimping tools, konektor RJ45
12. Software AP Manager, Orinoco Client, driver dan AP Utility Planet, firmware dan operating system (NT, W2K, W98 / ME, Linux, FreeBSD + utilitynya)

Survey Lokasi
1. Tentukan koordinat letak kedudukan station, jarak udara terhadap BTS dengan GPS dan kompas pada peta
2. Perhatikan dan tandai titik potensial penghalang (obstructure) sepanjang path
3. Hitung SOM, path dan acessories loss, EIRP, freznel zone, ketinggian antena
4. Perhatikan posisi terhadap station lain, kemungkinan potensi hidden station, over shoot dan test noise serta interferensi
5. Tentukan posisi ideal tower, elevasi, panjang kabel dan alternatif seandainya ada kesulitan dalam instalasi
6. Rencanakan sejumlah alternatif metode instalasi, pemindahan posisi dan alat

Pemasangan Konektor
1. Kuliti kabel coaxial dengan penampang melintang, spesifikasi kabel minimum adalah RG 8 9913 dengan perhitungan losses 10 db setiap 30 m
2. Jangan sampai terjadi goresan berlebihan karena perambatan gelombang mikro adalah pada permukaan kabel
3. Pasang konektor dengan cermat dan memperhatikan penuh masalah kerapian
4. Solder pin ujung konektor dengan cermat dan rapi, pastikan tidak terjadi short
5. Perhatikan urutan pemasangan pin dan kuncian sehingga dudukan kabel dan konektor tidak mudah bergeser
6. Tutup permukaan konektor dengan aluminium foil untuk mencegah kebocoran dan interferensi, posisi harus menempel pada permukaan konektor
7. Lapisi konektor dengan aluminium foil dan lapisi seluruh permukaan sambungan konektor dengan isolator TBA (biasa untuk pemasangan pipa saluran air atau kabel listrik instalasi rumah)
8. Terakhir, tutup seluruh permukaan dengan isolator karet untuk mencegah air
9. Untuk perawatan, ganti semua lapisan pelindung setiap 6 bulan sekali
10. Konektor terbaik adalah model hexa tanpa solderan dan drat sehingga sedikit melukai permukaan kabel, yang dipasang dengan menggunakan crimping tools, disertai karet bakar sebagai pelindung pengganti isolator karet

Pembuatan POE
1. Power over ethernet diperlukan untuk melakukan injeksi catu daya ke perangkat Wireless In A Box yang dipasang di atas tower, POE bermanfaat mengurangi kerugian power (losses) akibat penggunaan kabel dan konektor
2. POE menggunakan 2 pair kabel UTP yang tidak terpakai, 1 pair untuk injeksi + (positif) power dan 1 pair untuk injeksi – (negatif) power, digunakan kabel pair (sepasang) untuk menghindari penurunan daya karena kabel loss
3. Perhatikan bahwa permasalahan paling krusial dalam pembuatan POE adalah bagaimana cara mencegah terjadinya short, karena kabel dan konektor power penampangnya kecil dan mudah bergeser atau tertarik, tetesi dengan lilin atau isolator gel agar setiap titik sambungan terlindung dari short
4. Sebelum digunakan uji terlebih dahulu semua sambungan dengan multimeter

Instalasi Antena
1. Pasang pipa dengan metode stack minimum sampai ketinggian 1st freznel zone terlewati terhadap obstructure terdekat
2. Perhatikan stabilitas dudukan pipa dan kawat strenght, pasang dudukan kaki untuk memanjat dan anker cows tail
3. Cek semua sambungan kabel dan konektor termasuk penangkal petir bila ada
4. Pasang antena dengan rapi dan benar, arahkan dengan menggunakan kompas dan GPS sesuai tempat kedudukan BTS di peta
5. Pasang kabel dan rapikan sementara, jangan sampai berat kabel menjadi beban sambungan konektor dan mengganggu gerak pointing serta kedudukan antena
6. Perhatikan dalam memasang kabel di tower / pipa, jangan ada posisi menekuk yang potensial menjadi akumulasi air hujan, bentuk sedemikian rupa sehingga air hujan bebas jatuh ke bawah

Instalasi Perangkat Radio
1. Instal PC Card dan Orinoco dengan benar sampai dikenali oleh OS tanpa konflik dan pastikan semua driver serta utility dapat bekerja sempurna
2. Instalasi pada OS W2K memerlukan driver terbaru dari web site dan ada di CD utility kopian, tidak diperlukan driver PCMCIA meskipun PNP W2K melakukannya justru deteksi ini menimbulkan konflik, hapus dirver ini dari Device Manager
3. Instalasi pada NT memerlukan kecermatan alokasi alamat IO, IRQ dan DMA, pada BIOS lebih baik matikan semua device (COM, LPT dll.) dan peripheral (sound card, mpeg dll.) yang tidak diperlukan
4. Semua prosedur ini bisa diselesaikan dalam waktu kurang dari 30 menit tidak termasuk instalasi OS, lebih dari waktu ini segera jalankan prosedur selanjutnya
5. Apabila terus menerus terjadi kesulitan instalasi, untuk sementara demi efisiensi lakukan instalasi dibawah OS Win98 / ME yang lebih mudah dan sedikit masalah
6. Pada instalasi perangkat radio jenis Wireless In A Box (Mtech, Planet, Micronet dlll.), terlebih dahulu lakukan update firmware dan utility
7. Kemudian uji coba semua fungsi yang ada (AP, Inter Building, SAI Client, SAA2, SAA Ad Hoc dll.) termasuk bridging dan IP Addressing dengan menggunakan antena helical, pastikan semua fungsi berjalan baik dan stabil
8. Pastikan bahwa perangkat Power Over Ethernet (POE) berjalan sempurna

Pengujian Noise
1. Bila semua telah berjalan normal, install semua utility yang diperlukan dan mulai lakukan pengujian noise / interferensi, pergunakan setting default
2. Tanpa antena perhatikan apakah ada signal strenght yang tertangkap dari station lain disekitarnya, bila ada dan mencapai good (sekitar 40 % – 60 %) atau bahkan lebih, maka dipastikan station tersebut beroperasi melebihi EIRP dan potensial menimbulkan gangguan bagi station yang sedang kita bangun, pertimbangkan untuk berunding dengan operator BTS / station eksisting tersebut
3. Perhatikan berapa tingkat noise, bila mencapai lebih dari tingkat sensitifitas radio (biasanya adalah sekitar – 83 dbm, baca spesifikasi radio), misalnya – 100 dbm maka di titik station tersebut interferensinya cukup tinggi, tinggal apakah signal strenght yang diterima bisa melebihi noise
4. Perhitungan standar signal strenght adalah 0 % – 40 % poor, 40 % - 60 % good, 60 % - 100 % excellent, apabila signal strenght yang diterima adalah 60 % akan tetapi noisenya mencapai 20 % maka kondisinya adalah poor connection (60 % - 20 % - 40 % poor), maka sedapat mungkin signal strenght harus mencapai 80 %
5. Koneksi poor biasanya akan menghasilkan PER (packet error rate – bisa dilihat dari persentasi jumlah RTO dalam continous ping) diatas 3 % – 7 % (dilihat dari utility Planet maupun Wave Rider), good berkisar antara 1 % - 3 % dan excellent dibawah 1 %, PER antara BTS dan station client harus seimbang
6. Perhitungan yang sama bisa dipergunakan untuk memperhatikan station lawan atau BTS kita, pada prinsipnya signal strenght, tingkat noise, PER harus imbang untuk mendapatkan stabilitas koneksi yang diharapkan
7. Pertimbangkan alternatif skenario lain bila sejumlah permasalahan di atas tidak bisa diatasi, misalkan dengan memindahkan station ke tempat lain, memutar arah pointing ke BTS terdekat lainnya atau dengan metode 3 titik (repeater) dll.

Perakitan Antena
1. Antena microwave jenis grid parabolic dan loop serta yagi perlu dirakit karena terdiri dari sejumlah komponen, berbeda dengan jenis patch panel, panel sector maupun omni directional
2. Rakit antena sesuai petunjuk (manual) dan gambar konstruksi yang disertakan
3. Kencangkan semua mur dan baut termasuk konektor dan terutama reflektor
4. Perhatikan bahwa antena microwave sangat peka terhadap perubahan fokus, maka pada saat perakitan antena perhatikan sebaik-baiknya fokus reflektor terhadap horn (driven antena), sedikit perubahan fokus akan berakibat luas seperti misalnya perubahan gain (db) antena
5. Beberapa tipe antena grid parabolic memiliki batang extender yang bisa merubah letak fokus reflektor terhadap horn sehingga bisa diset gain yang diperlukan

Pointing Antena
1. Secara umum antena dipasang dengan polarisasi horizontal
2. Arahkan antena sesuai arah yang ditunjukkan kompas dan GPS, arah ini kita anggap titik tengah arah (center beam)
3. Geser antena dengan arah yang tetap ke kanan maupun ke kiri center beam, satu per satu pada setiap tahap dengan perhitungan tidak melebihi ½ spesifikasi beam width antena untuk setiap sisi (kiri atau kanan), misalkan antena 24 db, biasanya memiliki beam width 12 derajat maka, maksimum pergeseran ke arah kiri maupun kanan center beam adalah 6 derajat
4. Beri tanda pada setiap perubahan arah dan tentukan skornya, penentuan arah terbaik dilakukan dengan cara mencari nilai average yang terbaik, parameter utama yang harus diperhatikan adalah signal strenght, noise dan stabilitas
5. Karena kebanyakan perangkat radio Wireless In A Box tidak memiliki utility grafis untuk merepresentasikan signal strenght, noise dsb (kecuali statistik dan PER) maka agar lebih praktis, untuk pointing gunakan perangkat radio standar 802.11b yang memiliki utility grafis seperti Orinoco atau gunakan Wave Rider
6. Selanjutnya bila diperlukan lakukan penyesuaian elevasi antena dengan klino meter sesuai sudut antena pada station lawan, hitung berdasarkan perhitungan kelengkungan bumi dan bandingkan dengan kontur pada peta topografi
7. Ketika arah dan elevasi terbaik yang diperkirakan telah tercapai maka apabila diperlukan dapat dilakukan pembalikan polarisasi antena dari horizontal ke vertical untuk mempersempit beam width dan meningkatkan fokus transmisi, syaratnya kedua titik mempergunakan antena yang sama (grid parabolic) dan di kedua titik polarisasi antena harus sama (artinya di sisi lawan polarisasi antena juga harus dibalik menjadi vertical)

Pengujian Koneksi Radio
1. Lakukan pengujian signal, mirip dengan pengujian noise, hanya saja pada saat ini antena dan kabel (termasuk POE) sudah dihubungkan ke perangkat radio
2. Sesuaikan channel dan nama SSID (Network Name) dengan identitas BTS / AP tujuan, demikian juga enkripsinya, apabila dipergunakan otentikasi MAC Address maka di AP harus didefinisikan terlebih dahulu MAC Address station tersebut
3. Bila menggunakan otentikasi Radius, pastikan setting telah sesuai dan cobalah terlebih dahulu mekanismenya sebelum dipasang
4. Perhatikan bahwa kebanyakan perangkat radio adalah berfungsi sebagai bridge dan bekerja berdasarkan pengenalan MAC Address, sehingga IP Address yang didefinisikan berfungsi sebagai interface utility berdasarkan protokol SNMP saja, sehingga tidak perlu dimasukkan ke dalam tabel routing
5. Tabel routing didefinisikan pada (PC) router dimana perangkat radio terpasang, untuk Wireless In A Box yang perangkatnya terpisah dari (PC) router, maka pada device yang menghadap ke perangkat radio masukkan pula 1 IP Address yang satu subnet dengan IP Address yang telah didefinisikan pada perangkat radio, agar utility yang dipasang di router dapat mengenali radio
6. Lakukan continuos ping untuk menguji stabilitas koneksi dan mengetahui PER
7. Bila telah stabil dan signal strenght minimum good (setelah diperhitungkan noise) maka lakukan uji troughput dengan melakukan koneksi FTP (dengan software FTP client) ke FTP server terdekat (idealnya di titik server BTS tujuan), pada kondisi ideal average troughput akan seimbang baik saat download maupun up load, maksimum troughput pada koneksi radio 1 mbps adalah sekitar 600 kbps dan per TCP connection dengan MTU maksimum 1500 bisa dicapai 40 kbps
8. Selanjutnya gunakan software mass download manager yang mendukung TCP connection secara simultan (concurrent), lakukan koneksi ke FTP server terdekat dengan harapan maksimum troughput 5 kbps per TCP connection, maka dapat diaktifkan sekitar 120 session simultan (concurrent), asumsinya 5 x 120 = 600
9. Atau dengan cara yang lebih sederhana, digunakan skala yang lebih kecil, 12 concurrent connection dengan trouhput per session 5 kbps, apa total troughput bisa mencapai 60 kbps (average) ? bila tercapai maka stabilitas koneksi sudah dapat dijamin berada pada level maksimum
10. Pada setiap tingkat pembebanan yang dilakukan bertahap, perhatikan apakah RRT ping meningkat, angka mendekati sekitar 100 ms masih dianggap wajar
Diposting oleh Abib Faisal
Minggu, 13 September 2009 di 23.14 | 0 komentar  
Laporan Prakerin ( 11 )


1. Senin 7-September-2009
• Nero :
- Membakar CD menggunakan Nero (membakar Win XP, Linux IGOS, Mikrotik dll)

2. Selasa 8-September-2009
• Mendiagnosa dan Instalasi Win XP :
- Mengecek komputer dan Menginstall Win XP1 dan Win XP2

3. Rabu 9-September-2009
• Browsing Internet :
- Mendownload driver BCS 945GCT-M2V.1.0 serta mengecek internet yang mati di DISHUBPAR

4. Kamis 10-September-2009
• Memasang CPU :
- Memasang CPU di server dan mengecek HUB

5. Jum'at 11-September-2009
• IZIN :
- Izin ke sekolah untuk mengurus surat prakerin
Diposting oleh Abib Faisal
Minggu, 06 September 2009 di 19.39 | 0 komentar  
Laporan Prakerin ( 10 )


1. Senin 31-Agustus-2009
• Membersihkan Ruangan :
- Membersihkan Ruangan dan membuat kabel straight serta memasangnya

2. Selasa 1-September-2009
• Kerja Lapangan :
- Mengecek Jaringan yang mati / tidak konek di BALAI KOTA ( Kabel HUB nya )

3. Rabu 2-September-2009
• Kerja Lapangan :
- Mengecek jaringan yang mati / tidak konek di Dinas Pekerjaan Umum Kota Tegal jl.Proklamasi No.11 Tlp.56353 (kabel listriknya yg mengalami kejenuhan)

4. Kamis 3-September-2009
• Mengetik :
- Mengetik laporan Realisasi Anggaran Tahun 2007

5. Jum'at 4-September-2009
• Mengetik :
- Mengetik dan membantu karyawan DISHUBKOMINFO
Diposting oleh Abib Faisal
Minggu, 30 Agustus 2009 di 20.03 | 0 komentar  
Laporan Prakerin ( 08 )


1. Senin 17-Agustus-2009
• Libur :
- HUT RI Ke-64

2. Selasa 18-Agustus-2009
• Merapikan Data :
- Merapikan data – data yang penting

3. Rabu 19-Agustus-2009
• Merapikan LAB :
- Merapikan ruangan LAB, serta ada gangguan pada listrik

4. Kamis 20-Agustus-2009
• Linux IGOS :
- Memahami tentang linux igos

5. Jum'at 21-Agustus-2009
• Mengetik :
- Mengetik lampiran ( WALIKOTA TEGAL ) yang akan di masukan di web ( http://www.tegalkota.go.id/



Laporan Prakerin ( 09 )


1. Senin 24-Agustus-2009
• Kerja Lapangan :
- Mengecek jaringan yang tidak konek di BALAI KOTA

2. Selasa 25-Agustus-2009
• Setting IP :
- Mensetting IP di win XP

3. Rabu 26-Agustus-2009
• Membuat Router :
- Membantu membuat router menggunakan mikrotik

4. Kamis 27-Agustus-2009
• Kabel Straight :
- Membuat dan memasang kabel straight di TU ( Tata Usaha )

5. Jum'at 28-Agustus-2009
• Kabel Straight :
- Membuat dan memasang kabel straight di TU ( Tata Usaha )
Diposting oleh Abib Faisal
Rabu, 19 Agustus 2009 di 21.18 | 0 komentar  
Laporan Prakerin ( 06 )


1. Senin 3-Agustus-2009
• Mengetik :
- Mengetik lampiran ( Nama Dinas / Instansi Beserta IP Addressnya

2. Selasa 4-Agustus-2009
• Browsing Internet :
• Mengetik :
- Mendownload Aplikasi
- Mengetik laporan

3. Rabu 5-Agustus-2009
• Mengidintifikasi Komputer
- Mengecek komputer di LAB dan membersihnya

4. Kamis 6-Agustus-2009
• Forum Mikrotik :
• Mengetik :
• Instalasi Win XP 2 :
- Menulusuri forum mikrotik, Alamatnya "http://www.forummikrotik.com/
- Mengetik ( REKAP PEMBELIAN BARANG TAHUN 2009 )
- Menginstal win XP 2

5. Jum'at 7-Agustus-2009
• Membantu :
• isi Tinta :
- Membantu karyawan DISHUBKOMINFO
- Mengisi tinta printer



Laporan Prakerin ( 07 )


1. Senin 10-Agustus-2009
• Menginstal win xp 2 :
• Membantu :
- Mengintal Win XP 2
- Membantu karyawan DISHUBKOMINFO ( Dalam Rangka HUT RI Ke-64 )

2. Selasa 11-Agustus-2009
• Kerja Lapangan :
- Mensetting IP di "Dinas Pendidikan UPTD SKB. Jln Bawai no.5 tlp. 351659

3. Rabu 12-Agustus-2009
• Mengidintifikasi Komputer
- Mengecek komputer yang bermasalah

4. Kamis 13-Agustus-2009
• Spesifikasi Jaringan :
• Mengetik :
- Mengecek jaringan yang mati / tidak konek ( Kabel Jaringan )
- Mengetik Lampiran Walikota Tegal

5. Jum'at 14-Agustus-2009
• Menginstal aplikasi di win Vista :
• Spesifikasi Jaringan :
- Menginstal Winamp, Photo Shop cs2, Microsoft office dll
- Mengecek Jaringan yang mati / tidak konek
Diposting oleh Abib Faisal
Senin, 03 Agustus 2009 di 23.39 | 0 komentar  
Laporan Prakerin ( 05 )


1. Senin 27-juli-2009
• Ganti HUB :
• Mengetik :
• Menjaga Operator :
- Mengganti HUB yang baru di server
- Melanjutkan Mengetik
- Menerima Perintah Dari Operator

2. Selasa 28-juli-2009
• Kabel Straight :
- Membuat Kabel Straight di Server

3. Rabu 29-juli-2009
• Instalasi Win XP 2 :
• Kabel Straight :
• Membantu :
- Menginstal Win XP 2 dan Aplikasinya
- Memperbaiki Kabel Straight
- Membantu Karyawan DISHUB

4. Kamis 30-juli-2009
• Mengetik :
• Browsing Internet :
- Melanjutkan Mengetik ( KEPUTUSAN WALI KOTA TEGAL )
- Mencari Cara - Cara Instalasi

5. Jum'at 31-juli-2009
• Disk Defragmenter dan Disk Clean UP
- Membersihkan Komputer Dengan Disk Defragmenter dan Disk Clean UP
Diposting oleh Abib Faisal
Instalasi IGOS Nusantara


Indonesia, Go Open Source! (IGOS) adalah gerakan pemerintah untuk memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi berbasis Open Source Software dan sistem terbuka lainnya seperti Open Document Format (ODF), Open Standards, dan lain-lain. Sementara Linux IGOS Nusantara adalah distro yang dirilis pemerintah RI melalui Kementerian Negara Riset dan Teknologi.

Dibawah ini akan terangkan bagaimana cara menginstal Linux IGOS Nusantara dengan harapan dapat membantu proses migrasi ke sistem linux bagi mahasiswa ataupun masyarakat umum untuk bisa menggunakan sistem operasi ini..

Install IGOS Nusantara


Langkah Menginstalasi IGOS
from web : www.pikiran-rakyat.com


MENGINSTALASI IGOS Nusantara, tidak jauh berbeda dengan menginstalasi program lain. Jika mau mencoba, Kementerian Ristek berjanji menyediakan CD-nya secara gratis. Untuk memulai instalasi IGOS Nusantara, minimum spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan yaitu:

- Processor Intel Pentium Class (Optimum paa Pentium 4 CPUs) atau AMD 64 Processors (Athlon64 dan Opteron) atau Minimum CPU Power PC G3/Power4.

- Minimum RAM untuk Text mode: 100MB.
- Minimum RAM untuk Graphical mode: 192 MB (rekomendasi 256 MB).
- Kapasitas hardisk minimum 3 GB.

1. Memulai instalasi

Untuk memulai instalasi IGOS Nusantara, boot komputer dari media boot (CD, DVD, USH, hard disk atau jaringan) di mana komputer dapat mendukung tipe boot tersebut. Jika instalasi dilakukan dari CD, pilih CD-ROM sebagai prioritas pertama boot. Setelah itu masukkan CD instalasi ke CD ROM, lalu booting ulang komputer. Setelah muncul tampilan pembuka, untuk meng-install dalam mode grafik, tekan “Enter”. Jika ingin memilih mode text, ketik linux lalu tekan “Enter”. Sebelum memulai instalasi, komputer akan memeriksa kondisi media CD instalasi. Anda bisa melewatinya dengan menekan skip untuk menuju proses selanjutnya.

2. Pemilihan bahasa

Halaman selanjutnya adalah pemilihan bahasa. Default bahasa yang digunakan adalah bahasa Inggris (English). Setelah memilih, tekan “Next”.

3. Pemilihan “keyboard”

Pada halaman selanjutnya, Anda akan diminta untuk memilih tipe keyboard. Tipe yang biasa digunakan di Indonesia adalah US English. Tekan “Next” untuk menuju halaman selanjutnya.

4. Partisi “hard disk”

Tahap berikutnya adalah membuat partisi pada harddisk. Terdapat empat pilihan, yaitu:

- Remove all partitions on selecter drives and create default layout.
- Remove Linux partitions on selecter drives and create default layout.
- Use free space on selected drives and create default layout.
- Create custom layout.

5. “Boot loader”

Jika Anda mempunyai sistem operasi lebih dari satu, Anda harus memilih sistem operasi mana yang akan langsung digunakan saat komputer booting. Jika ingin dilakukan secara otomatis, berikan checklist pada kotak yang ada di kolom default.

6. Konfigurasi jaringan

Halaman konfigurasi jaringan hanya akan ditemui jika sistem mendeteksi adanya kartu jaringan pada komputer Anda. Anda bisa mengaturnya sesuai dengan konfigurasi jaringan yang Anda miliki. Biasanya sistem akan secara otomatis mendeteksi device jaringan yang ada. Banyak jaringan yang mempunyai layanan DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) yang secara otomatis mendukung sistem yang terhubung dengan data konfigurasi. Secara default, IGOS Nusantara akan mengaktifkan semua antarmuka jaringan pada komputer Anda dan mengaturnya untuk menggunakan DHCP.

7. Pemilihan zona waktu

Pada halaman ini, akan ditentukan zona waktu yang sesuai dengan lokasi. Untuk memilihnya tinggal mengarahkan mouse ke peta dan memilih titik kuning yang melambangkan kota yang terdekat degan lokasi, Jakarta untuk WIB, Makasar untuk Wita, dan Jayapura untuk WIT.

8. Kata kunci “root”

Setiap sistem Linux mempunyai account root yang merupakan super user atau administrator sistem. Sebagai administrator sistem, Anda mempunyai akses tidak terbatas untuk mengonfigurasi atau memodifikasi sistem, dalam hal ini menggunakan account root. Sebaiknya hindari penggunaan account root untuk keperluan umum untuk meminimalkan kemungkinan kerusakan sistem.

9. Pilihan instalasi

Pada halaman ini dapat dipilih tipe instalasi yang sesuai dengan kebutuhan. Ada tiga pilihan yang tersedia yaitu:

- Office dan Productivity, tipe instalasi berisi paket-paket software umum untuk keperluan perkantoran dan administrasi.

- Software Development, pada tipe instalasi ini paket-paket yang berguna untuk kegiatan pemrograman software.
- Web Server, tipe ini merupakan tipe khusus digunakan untuk keperluan server pada jaringan.

10. Proses instalasi

Setelah melakukan pemilihan paket instalasi, proses instalasi akan segera dimulai. Lamanya proses instalasi tergantung dari banyaknya paket instalasi yang akan di-install dan kemampuan komputer yang Anda instalasi. Tekan “Next” untuk memulai meng-install paket instalasi.

11. Konfigurasi pascainstalasi

Setelah selesai instalasi komputer akan meminta Anda melakukan boot ulang. Pastikan CD instalasi sudah dikeluarkan dari CD-ROM drive. Setelah masuk ke sistem, Anda akan menemui beberapa pengaturan sebelum sistem benar-benar dijalankan, yaitu perjanjian lisensi, keamanan jaringan, Elinux, tanggal dan waktu, tampilan, pengguna sistem, dan kartu suara.

Setelah konfigurasi pascainstalasi selesai, muncul halaman login. Masukkan nama pengguna dan kata kunci yang telah dibuat. Pertama masukkan nama pengguna lalu tekan “Enter”. Selanjutnya, masukkan kata kunci dan tekan “Enter”. Jika keduanya sesuai, Anda akan masuk ke layar desktop X-Windows.

Pada login form ini ditekankan memilih language atau pemilihan bahasa dengan menggunakan bahasa Indonesia untuk memudahkan penggunaan aplikasi desktop IGOS Nusantara. /Sumber Panduan Instalasi IGOS Nusantara)
Diposting oleh Abib Faisal
Rabu, 29 Juli 2009 di 17.43 | 0 komentar  
Laporan Prakerin ( 04 )


1. Senin 20-juli-2009
• Libur

2. Selasa 21-juli-2009
• Instalasi Printer
- Menginstal printer dan sharing printer di windows XP

3. Rabu 22-juli-2009
• Kerja Lapangan :
- Memperbaiki kabel jaringan yang mati / rusak dan menginstal windows XP 2, serta aplikasinya ( di Balai Kota Tegal )

4. Kamis 23-juli-2009
• Mengetik
- Mengetik lampiran (Kartu Iventaris Barang )

5. Jum'at 24-juli-2009
• Mengetik
- Mengetik lampiran ( Keputusan Wali Kota )
Diposting oleh Abib Faisal
SARAN .. ..

Setelah menyelesaikan kursus, Peserta diharapkan mampu melaksanakan tugas memanjat Tower dengan baik dan benar, untuk keperluan pemeliharaan Tower dan memasang peralatan telekomunikasi pada puncak Tower secara baik dan benar sesuai dengan prosedur yang berlaku.

MODUL PELATIHAN :
1. Pengetahuan tentang bagian-bagian Tower
o Bagian-bagian umum dari tower
o Cara memanjat tower dari sudut diagonal
o Istirahat di atas Tower sebelum memakai safety
o Bekerja di atas Tower
o Menyesuaikan diri di atas Tower (Adaptasi)
2. Pengetahuan tentang tali-temali
o Simpul atau Tali Laso
o Simpul Bergerak
o Simpul Tarik
o Simpul Pangkal
o Simpul Clove Hitch
o Simpul Reef Knot
o Simpul Sheet Rend
3. Pole Top and Rescue
o (Metoda penanganan kasus kecelakaan Petugas di atas Tower disaat melaksanakan pekerjaan)
4. Praktek Tower Climbing Safety
o Persiapan Praktek
o Langkah-langkah Pelaksanaan Praktek Memanjat Tower
o Memasang dan melepas Antena
5. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
o Pengertian Keselamatan Kerja
o Pengertian Kesehatan Kerja
o Potensi Bahaya dan Cara Menanggulanginya
6. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
o Pendahuluan
o Tujuan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
o Dasar Hukum
o Kondisi-kondisi Finologis Manusia
o Peralatan dan Obat pada P3K
o Kasus-kasus P3K

METODA PENGAJARAN :
• Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Praktek Lapangan

CALON PESERTA :
• Petugas / karyawan yang akan ditempatkan pada pekerjaan dengan tugas utama memanjat tower
• Sehat Jasmani dan Rohani (sesuai keterangan dari dokter)
• Tenaga profesional yang ingin mendambah pengalamannya dibidang Climbing

FASILITATORS :
Training ini bekerja sama dengan salah satu instansi BUMN yang telah berpengalam di bidangkannya dan telah mempunyai reputasi yang baik dengan beberapa company di Indonesia seperti: PT Excelcomindo Pratama, PT Telkomsel Indonesia, PT Motorola Indonesia, PT Ericsson Indonesia, PT Siemens Indonesia, PT Indosat M2, PT Satelindo, PT Puncak Jaya Power, PT Freeport Indonesia, dll.
Diposting oleh Abib Faisal
Senin, 20 Juli 2009 di 21.15 | 0 komentar  
Laporan Prakerin ( 03 )

1. Senin 13-juli-2009
• Instalasi Windows server 2003 :
- Menginstal winsows server 2003
• Kerja Lapangan :
- Memperbaiki kabel jaringan dan mensetting IP di tempat DISPERINDAG
2. Selasa 14-juli-2009
• membangun web server :
- Menginstal web server dengan windows server 2003
3. Rabu 15-juli-2009
• Membuat tabel di windows XP :
- Mengerjakan tugas dengan menggunakan tabel
4. Kamis 16-juli-2009
• Mengetik 10 jari :
- membuat tabel
• Instalasi Opera :
- Menginstal opera di windows XP
5. Jum;at 17-juli-2009
• Instalasi aplikasi di wndows XP
- Menginstal : Mozila firefox, Nero, Microsoft office, Winamp dll
Diposting oleh Abib Faisal
Jumat, 10 Juli 2009 di 05.17 | 0 komentar  
Laporan PKL . .
( 01 )

1. Rabu / 1-juli-2009
* Membuat kabel dan instalasi Mikrotik :
- Memperbaiki kabel yang sudah tidak di pakai lagi ( Kabel Straight )
- Membuat router dengan system Mikrotik

2. Kamis / 2-juli-2009
* Manajemen Bandwidht menggunakan mikrotik :
-Bandwidht merupakan besaran yang menunjukan seberapa banyak data yang dapat di lewatkan dalam koneksi melalui sebuah network.

3. Jum’at / 3-juli-2009
*Mensetting IP :
- Mensetting IP di windows XP biar bisa conet dengan internet
- Komputer yang tidak pakai kami manfaatkan


Laporan PKL . .
( 02 )

1. Senin / 6-Juli-2009
* Mendiagnosa permasalahan pengoperasian PC dan periferal :
- Melakukan pengecekan terhadap monitor di tandai dengan monitor tidak bisa mengakses win XP
- Ternyata kerusakannya pada VGA, yang terhubung langsung dengan matherboard

2. Selasa / 7-Juli-2009
* Instalasi IGOS Nusantara :
- Memahami cara – cara instalasi IGOS

3. Rabu / 8-Juli-2009
* Libur :
- PEMILU

4. Kamis / 9-Juli-2009
* Linux IGOS Nusantara :
- Memahami perintah – perintah di linux IGOS dan mensetting IP

5. Jum’at / 10-Juli-2009
* Instalasi Windows vista, Crack, dan Ms office 2007 :
* Menjaga operator :
- Menginstall windows vista, crack, dan Ms office 2007 smpai berhasil
- Menerima perintah operator di lapangan
Diposting oleh Abib Faisal
Minggu, 05 Juli 2009 di 21.29 | 0 komentar  
Perintah mikrotik sebenarnya hampir sama dengan perintah yang ada dilinux,
sebab pada dasarnya mikrotik ini merupakan kernel Linux, hasil pengolahan
kembali Linux dari Distribusi Debian. Pemakaian perintah shellnya sama,
seperti penghematan perintah, cukup menggunakan tombol TAB di keyboard
maka perintah yang panjang, tidak perlu lagi diketikkan, hanya ketikkan
awal nama perintahnya, nanti secara otomatis Shell akan menampilkan sendiri
perintah yang berkenaan. Misalnya perintah IP ADDRESS di mikrotik. Cukup
hanya mengetikkan IP ADD spasi tekan tombol TAB, maka otomatis shell
akan mengenali dan menterjemahkan sebagai perintah IP ADDRESS.

Baiklah kita lanjutkan pengenalan perintah ini.

Setelah login, cek kondisi interface atau ethernet card.

–[1]– Melihat kondisi interface pada Mikrotik Router

[admin@Mikrotik] > interface print
Flags: X - disabled, D - dynamic, R - running
# NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU
0 R ether1 ether 0 0 1500
1 R ether2 ether 0 0 1500

[admin@Mikrotik]>

Jika interfacenya ada tanda X (disabled) setelah nomor (0,1), maka periksa lagi
etherned cardnya, seharusnya R (running).

a. Mengganti nama interface
[admin@Mikrotik] > interface(enter)

b. Untuk mengganti nama Interface ether1 menjadi Public (atau terserah namanya), maka
[admin@Mikrotik] interface> set 0 name=Public

c. Begitu juga untuk ether2, misalkan namanya diganti menjadi Local, maka
[admin@Mikrotik] interface> set 1 name=Local

d. atau langsung saja dari posisi root direktori, memakai tanda “/”, tanpa tanda kutip
[admin@Mikrotik] > /interface set 0 name=Public

e. Cek lagi apakah nama interface sudah diganti.
[admin@Mikrotik] > /interface print

Flags: X - disabled, D - dynamic, R - running
# NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU
0 R Local ether 0 0 1500
1 R Public ether 0 0 1500

–[2]– Mengganti password default
Untuk keamanan ganti password default
[admin@Mikrotik] > password
old password: *****
new password: *****
retype new password: *****
[admin@ Mikrotik]]>

–[3]– Mengganti nama hostname
Mengganti nama Mikrotik Router untuk memudahkan konfigurasi, pada langkah ini
nama server akan diganti menjadi “routerku”

[admin@Mikrotik] > system identity set name=routerku
[admin@routerku]>

–[4]– Setting IP Address, Gateway, Masqureade dan Name Server

–[4.1]– IP Address

Bentuk Perintah konfigurasi

ip address add address ={ip address/netmask} interface={nama interface}

a. Memberikan IP address pada interface Mikrotik. Misalkan Public akan kita gunakan untuk
koneksi ke Internet dengan IP 192.168.1.2 dan Local akan kita gunakan untuk network LAN
kita dengan IP 192.168.0.30 (Lihat topologi)

[admin@routerku] > ip address add address=192.168.1.2 \
netmask=255.255.255.0 interface=Public comment=”IP ke Internet”

[admin@routerku] > ip address add address=192.168.0.30 \
netmask=255.255.255.224 interface=Local comment = “IP ke LAN”

b. Melihat konfigurasi IP address yang sudah kita berikan

[admin@routerku] >ip address print
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
# ADDRESS NETWORK BROADCAST INTERFACE
0 ;;; IP Address ke Internet
192.168.0.30/27 192.168.0.0 192.168.0.31 Local
1 ;;; IP Address ke LAN
192.168.1.2/24 192.168.0.0 192.168.1.255 Public
[admin@routerku]>

–[4.2]– Gateway

Bentuk Perintah Konfigurasi

ip route add gateway={ip gateway}

a. Memberikan default Gateway, diasumsikan gateway untuk koneksi internet adalah
192.168.1.1

[admin@routerku] > /ip route add gateway=192.168.1.1

b. Melihat Tabel routing pada Mikrotik Routers

[admin@routerku] > ip route print

Flags: X - disabled, A - active, D - dynamic,
C - connect, S - static, r - rip, b - bgp, o - ospf
# DST-ADDRESS PREFSRC G GATEWAY DISTANCE INTERFACE
0 ADC 192.168.0.0/24 192.168.0.30 Local
1 ADC 192.168.0.0/27 192.168.1.2 Public
2 A S 0.0.0.0/0 r 192.168.1.1 Public
[admin@routerku]>

c. Tes Ping ke Gateway untuk memastikan konfigurasi sudah benar

[admin@routerku] > ping 192.168.1.1
192.168.1.1 64 byte ping: ttl=64 time<1 ms
192.168.1.1 64 byte ping: ttl=64 time<1 ms
2 packets transmitted, 2 packets received, 0% packet loss
round-trip min/avg/max = 0/0.0/0 ms
[admin@routerku]>

–[4.3]– NAT (Network Address Translation)

Bentuk Perintah Konfigurasi

ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade out-inteface={ethernet
yang langsung terhubung ke Internet atau Public}

a. Setup Masquerading, Jika Mikrotik akan kita pergunakan sebagai gateway server maka agar
client computer pada network dapat terkoneksi ke internet perlu kita masquerading.

[admin@routerku] > ip firewall nat add chain=scrnat out-interface=Public action=masquerade
[admin@routerku]>

b. Melihat konfigurasi Masquerading

[admin@routerku] ip firewall nat print
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
0 chain=srcnat out-interface=Public action=masquerade
[admin@routerku]>

–[4.4] Name server

Bentuk Perintah Konfigurasi

ip dns set primary-dns={dns utama} secondary-dns={dns ke dua}

a. Setup DNS pada Mikrotik Routers, misalkan DNS dengan Ip Addressnya
Primary = 202.134.0.155, Secondary = 202.134.2.5

[admin@routerku] > ip dns set primary-dns=202.134.0.155 allow-remoterequests=yes
[admin@routerku] > ip dns set secondary-dns=202.134.2.5 allow-remoterequests=yes

b. Melihat konfigurasi DNS

[admin@routerku] > ip dns print
primary-dns: 202.134.0.155
secondary-dns: 202.134.2.5
allow-remote-requests: no
cache-size: 2048KiB
cache-max-ttl: 1w
cache-used: 16KiB

[admin@routerku]>

c. Tes untuk akses domain, misalnya dengan ping nama domain

[admin@routerku] > ping yahoo.com
216.109.112.135 64 byte ping: ttl=48 time=250 ms
10 packets transmitted, 10 packets received, 0% packet loss
round-trip min/avg/max = 571/571.0/571 ms
[admin@routerku]>

Jika sudah berhasil reply berarti seting DNS sudah benar.

Setelah langkah ini bisa dilakukan pemeriksaan untuk koneksi dari jaringan local. Dan jika
berhasil berarti kita sudah berhasil melakukan instalasi Mikrotik Router sebagai Gateway
server. Setelah terkoneksi dengan jaringan Mikrotik dapat dimanage menggunakan WinBox yang
bisa di download dari Mikrotik.com atau dari server mikrotik kita. Misal Ip address server
mikrotik kita 192.168.0.30, via browser buka http://192.168.0.30. Di Browser akan ditampilkan
dalam bentuk web dengan beberapa menu, cari tulisan Download dan download WinBox dari situ.
Simpan di local harddisk. Jalankan Winbox, masukkan Ip address, username dan password.

–[5]– DHCP Server

DHCP merupakan singkatan dari Dynamic Host Configuration Protocol, yaitu suatu program yang
memungkinkan pengaturan IP Address di dalam sebuah jaringan dilakukan terpusat di server,
sehingga PC Client tidak perlu melakukan konfigurasi IP Addres. DHCP memudahkan administrator
untuk melakukan pengalamatan ip address untuk client.

Bentuk perintah konfigurasi

ip dhcp-server setup
dhcp server interface = { interface yang digunakan }
dhcp server space = { network yang akan di dhcp }
gateway for dhcp network = { ip gateway }
address to give out = { range ip address }
dns servers = { name server }
lease time = { waktu sewa yang diberikan }

Jika kita menginginkan client mendapatkan IP address secara otomatis maka perlu kita setup
dhcp server pada Mikrotik. Berikut langkah-langkahnya :

a. Tambahkan IP address pool

/ip pool add name=dhcp-pool ranges=192.168.0.1-192.168.0.30

b. Tambahkan DHCP Network dan gatewaynya yang akan didistribusikan ke client.
Pada contoh ini networknya adalah 192.168.0.0/27 dan gatewaynya 122.168.0.30

/ip dhcp-server network add address=192.168.0.0/27 gateway=192.168.0.30 dns-server=192.168.0.30 \
comment=””

c. Tambahkan DHCP Server ( pada contoh ini dhcp diterapkan pada interface Local )

/ip dhcp-server add interface=local address-pool=dhcp-pool

d. Lihat status DHCP server

[admin@routerku] > ip dhcp-server print

Flags: X - disabled, I - invalid

# NAME INTERFACE RELAY ADDRESS-POOL LEASE-TIME ADD-ARP

0dhcp1 Local

Tanda X menyatakan bahwa DHCP server belum enable maka perlu dienablekan terlebih
dahulu pada langkah e.

e. Jangan Lupa dibuat enable dulu dhcp servernya

/ip dhcp-server enable 0

kemudian cek kembali dhcp-server seperti langkah 4, jika tanda X sudah tidak ada berarti
sudah aktif

f. Tes Dari client

Misalnya :
D:\>ping www.yahoo.com

–[6]– Transparent Proxy Server

Proxy server merupakan program yang dapat mempercepat akses ke suatu web
yang sudah diakses oleh komputer lain, karena sudah di simpan didalam
caching server.Transparent proxy menguntungkan dalam management client,
karena system administrator tidak perlu lagi melakukan setup proxy di
setiap browser komputer client karena redirection dilakukan otomatis di sisi
server.

Bentuk perintah konfigurasi :
a. Setting web proxy :

- ip proxy set enable=yes
port={ port yang mau digunakan }
maximal-client-connections=1000
maximal-server-connections=1000

- ip proxy direct add src-address={ network yang akan di
NAT} action=allow

- ip web-proxy set parent-proxy={proxy parent/optional}
hostname={ nama host untuk proxy/optional}
port={port yang mau digunakan}
src-address={ address yang akan digunakan untuk koneksi
ke parent proxy/default 0.0.0.0}
transparent-proxy=yes
max-object-size={ ukuran maximal file yang akan disimpan
sebagai cache/default 4096 in Kilobytes}
max-cache-size= { ukuran maximal hardisk yang akan
dipakai sebagai penyimpan file cache/unlimited
| none | 12 in megabytes}
cache-administrator={ email administrator yang akan digunakan
apabila proxy error, status akan dikirim
ke email tersebut}
enable==yes

Contoh konfigurasi
——————-

a. Web proxy setting

/ ip web-proxy
set enabled=yes src-address=0.0.0.0 port=8080 \
hostname=”proxy.routerku.co.id” transparent-proxy=yes \
parent-proxy=0.0.0.0:0 cache-administrator=”support@routerku.co.id” \
max-object-size=131072KiB cache-drive=system max-cache-size=unlimited \
max-ram-cache-size=unlimited

Nat Redirect, perlu ditambahkan yaitu rule REDIRECTING untuk membelokkan
traffic HTTP menuju ke WEB-PROXY.

b. Setting firewall untuk Transparant Proxy

Bentuk perintah konfigurasi :

ip firewall nat add chain=dstnat
protocol=tcp
dst-port=80
action=redirect
to-ports={ port proxy }

Perintahnya:

——————————————————————————–
/ ip firewall nat
add chain=dstnat protocol=tcp dst-port=80 action=redirect to-ports=8080 \
comment=”” disabled=no
add chain=dstnat protocol=tcp dst-port=3128 action=redirect to-ports=8080 \
comment=”” disabled=no
add chain=dstnat protocol=tcp dst-port=8000 action=redirect to-ports=8080 \
——————————————————————————–

perintah diatas dimaksudkan, agar semua trafik yang menuju Port 80,3128,8000
dibelokkan menuju port 8080 yaitu portnya Web-Proxy.

CATATAN:
Perintah

/ip web-proxy print { untuk melihat hasil konfigurasi web-proxy}
/ip web-proxy monitor { untuk monitoring kerja web-proxy}

–[7]– Bandwidth Management

QoS memegang peranan sangat penting dalam hal memberikan pelayanan
yang baik pada client. Untuk itu kita memerlukan bandwidth management
untuk mengatur tiap data yang lewat, sehingga pembagian bandwidth menjadi
adil. Dalam hal ini Mikrotik RouterOs juga menyertakan packet software
untuk memanagement bandwidth.

Bentuk perintah konfigurasi:

queue simple add name={ nama }
target-addresses={ ip address yang dituju }
interface={ interface yang digunakan untuk melewati data }
max-limit={ out/in }

Dibawah ini terdapat konfigurasi Trafik shaping atau bandwidth management
dengan metode Simple Queue, sesuai namanya, Jenis Queue ini memang
sederhana, namun memiliki kelemahan, kadangkala terjadi kebocoran bandwidth
atau bandwidthnya tidak secara real di monitor. Pemakaian untuk 10 Client,
Queue jenis ini tidak masalah.

Diasumsikan Client ada sebanyak 15 client, dan masing-masing client diberi
jatah bandwidth minimum sebanyak 8kbps, dan maksimum 48kbps. Sedangkan
Bandwidth totalnya sebanyak 192kbps. Untuk upstream tidak diberi rule,
berarti masing-masing client dapat menggunakan bandwidth uptream secara
maksimum. Perhatikan perintah priority, range priority di Mikrotik sebanyak
delapan. Berarti dari 1 sampai 8, priority 1 adalah priority tertinggi,
sedangkan priority 8 merupakan priority terendah.

Berikut Contoh kongirufasinya.
——————————————————————————–
/ queue simple
add name=”trafikshaping” target-addresses=192.168.0.0/27 dst-address=0.0.0.0/0 \
interface=all parent=none priority=1 queue=default/default \
limit-at=0/64000 max-limit=0/192000 total-queue=default disabled=no
add name=”01″ target-addresses=192.168.0.1/32 dst-address=0.0.0.0/0 \
interface=all parent=trafikshaping priority=1 queue=default/default \
limit-at=0/8000 max-limit=0/48000 total-queue=default disabled=no
add name=”02″ target-addresses=192.168.0.2/32 dst-address=0.0.0.0/0 \
interface=all parent=trafikshaping priority=1 queue=default/default \
limit-at=0/8000 max-limit=0/48000 total-queue=default disabled=no
add name=”03″ target-addresses=192.168.0.3/32 dst-address=0.0.0.0/0 \
interface=all parent=trafikshaping priority=1 queue=default/default \
limit-at=0/8000 max-limit=0/48000 total-queue=default disabled=no
add name=”04″ target-addresses=192.168.0.4/32 dst-address=0.0.0.0/0 \
interface=all parent=trafikshaping priority=1 queue=default/default \
limit-at=0/8000 max-limit=0/48000 total-queue=default disabled=no
add name=”10″ target-addresses=192.168.0.25/32 dst-address=0.0.0.0/0 \
interface=all parent=trafikshaping priority=1 queue=default/default \
limit-at=0/8000 max-limit=0/48000 total-queue=default disabled=no
add name=”05″ target-addresses=192.168.0.5/32 dst-address=0.0.0.0/0 \
interface=all parent=trafikshaping priority=1 queue=default/default \
limit-at=0/8000 max-limit=0/48000 total-queue=default disabled=no
add name=”06″ target-addresses=192.168.0.6/32 dst-address=0.0.0.0/0 \
interface=all parent=trafikshaping priority=1 queue=default/default \
limit-at=0/8000 max-limit=0/48000 total-queue=default disabled=no
add name=”07″ target-addresses=192.168.0.7/32 dst-address=0.0.0.0/0 \
interface=all parent=trafikshaping priority=1 queue=default/default \
limit-at=0/8000 max-limit=0/48000 total-queue=default disabled=no
add name=”08″ target-addresses=192.168.0.8/32 dst-address=0.0.0.0/0 \
interface=all parent=trafikshaping priority=1 queue=default/default \
limit-at=0/8000 max-limit=0/48000 total-queue=default disabled=no
add name=”09″ target-addresses=192.168.0.9/32 dst-address=0.0.0.0/0 \
interface=all parent=trafikshaping priority=1 queue=default/default \
limit-at=0/8000 max-limit=0/48000 total-queue=default disabled=no
add name=”10″ target-addresses=192.168.0.10/32 dst-address=0.0.0.0/0 \
interface=all parent=trafikshaping priority=1 queue=default/default \
limit-at=0/8000 max-limit=0/48000 total-queue=default disabled=no
add name=”11″ target-addresses=192.168.0.11/32 dst-address=0.0.0.0/0 \
interface=all parent=trafikshaping priority=1 queue=default/default \
limit-at=0/8000 max-limit=0/48000 total-queue=default disabled=no
add name=”12″ target-addresses=192.168.0.12/32 dst-address=0.0.0.0/0 \
interface=all parent=trafikshaping priority=1 queue=default/default \
limit-at=0/8000 max-limit=0/48000 total-queue=default disabled=no
add name=”13″ target-addresses=192.168.0.13/32 dst-address=0.0.0.0/0 \
interface=all parent=trafikshaping priority=1 queue=default/default \
limit-at=0/8000 max-limit=0/48000 total-queue=default disabled=no
add name=”14″ target-addresses=192.168.0.14/32 dst-address=0.0.0.0/0 \
interface=all parent=trafikshaping priority=1 queue=default/default \
limit-at=0/8000 max-limit=0/48000 total-queue=default disabled=no
add name=”15″ target-addresses=192.168.0.15/32 dst-address=0.0.0.0/0 \
interface=all parent=trafikshaping priority=1 queue=default/default \
limit-at=0/8000 max-limit=0/48000 total-queue=default disabled=no

Perintah diatas karena dalam bentuk command line, bisa juga di copy
paste, selanjutnya di paste saja ke consol mikrotiknya. ingat lihat
dulu path atau direktory aktif. Silahkan dipaste saja, kalau posisi
direktorynya di Root.

——————————————————————-
Terminal vt102 detected, using multiline input mode
[admin@mikrotik] >
——————————————————————

Pilihan lain metode bandwidth manajemen ini, kalau seandainya ingin
bandwidth tersebut dibagi sama rata oleh Mikrotik, seperti bandwidth
256kbps downstream dan 256kbps upstream. Sedangkan client yang akan
mengakses sebanyak 10 client, maka otomatis masing-masing client
mendapat jatah bandwidth upstream dan downstream sebanyak 256kbps
dibagi 10. Jadi masing-masing dapat 25,6kbps. Andaikata hanya 2 Client
yang mengakses maka masing-masing dapat 128kbps.

Untuk itu dipakai type PCQ (Per Connection Queue), yang bisa secara
otomatis membagi trafik per client. Tentang jenis queue di mikrotik
ini dapat dibaca pada manualnya di http://www.mikrotik.com/testdocs/
ros/2.9/root/queue.php.

Sebelumnya perlu dibuat aturan di bagian MANGLE. Seperti :

——————————————————————–
/ip firewall mangle add chain=forward src-address=192.168.0.0/27 \
action=mark-connection new-connection-mark=users-con
/ip firewall mangle add connection-mark=users-con action=mark-packet \
new-packet-mark=users chain=forward
———————————————————————-

Karena type PCQ belum ada, maka perlu ditambah, ada 2 type PCQ ini.
Pertama diberi nama pcq-download, yang akan mengatur semua trafik
melalui alamat tujuan/destination address. Trafik ini melewati
interface Local. Sehingga semua traffik download/downstream yang
datang dari jaringan 192.168.0.0/27 akan dibagi secara otomatis.

Tipe PCQ kedua, dinamakan pcq-upload, untuk mengatur semua trafik upstream
yang berasal dari alamat asal/source address. Trafik ini melewati
interface public. Sehingga semua traffik upload/upstream yang berasal
dari jaringan 192.168.0.0/27 akan dibagi secara otomatis.

Perintah:
————————————————————————-
/queue type add name=pcq-download kind=pcq pcq-classifier=dst-address
/queue type add name=pcq-upload kind=pcq pcq-classifier=src-address
————————————————————————-

Setelah aturan untuk PCQ dan Mangle ditambahkan, sekarang untuk aturan
pembagian trafiknya. Queue yang dipakai adalah Queue Tree, Yaitu:

————————————————————————-
/queue tree add parent=Local queue=pcq-download packet-mark=users
/queue tree add parent=Public queue=pcq-upload packet-mark=users
————————————————————————-

Perintah diatas mengasumsikan, kalau bandwidth yang diterima dari provider
Internet berflukstuasi atau berubah-rubah. Jika kita yakin bahwa bandwidth
yang diterima, misalkan dapat 256kbs downstream, dan 256kbps upstream, maka
ada lagi aturannya, seperti :

Untuk trafik downstreamnya :
————————————————————————
/queue tree add name=Download parent=Local max-limit=256k
/queue tree add parent=Download queue=pcq-download packet-mark=users
————————————————————————-

Dan trafik upstreamnya :
—————————————————————————
/queue tree add name=Upload parent=Public max-limit=256k
/queue tree add parent=Upload queue=pcq-upload packet-mark=users
—————————————————————————

–[8]– Monitor MRTG via Web

Fasilitas ini diperlukan untuk monitoring trafik dalam bentuk grafik, dapat
dilihat dengan menggunakan browser. MRTG (The Multi Router Traffic Grapher)
telah dibuild sedemikian rupa, sehingga memudahkan kita memakainya. Telah
tersedia dipaket dasarnya.

Contoh konfigurasinya

————————————————————————-
/ tool graphing
set store-every=5min
/ tool graphing interface
add interface=all allow-address=0.0.0.0/0 store-on-disk=yes disabled=no
—————————————————————————

Perintah diatas akan menampilkan grafik dari trafik yang melewati interface
jaringan baik berupa Interface Public dan Interface Local, yang dirender
setiap 5 menit sekali. Juga dapat diatur Alamat apa saja yang dapat mengakses
MRTG ini, pada parameter allow-address.

–[9]– Keamanan di Mikrotik

Setelah beberapa Konfigurasi diatas telah disiapkan, tentu tidak lupa kita
perhatikan keamanan dari Mesin gateway Mikrotik ini, ada beberapa fasilitas
yang dipergunakan. Dalam hal ini akan dibahas tentang Firewallnya. Fasilitas
Firewall ini secara pringsip serupa dengan IP TABLES di Gnu/Linux hanya saja
beberapa perintah telah di sederhanakan namun berdaya guna.

Di Mikrotik perintah firewall ini terdapat dalam modus IP, yaitu

[admin@routerku] > /ip firewall

Terdapat beberapa packet filter seperti mangle, nat, dan filter.

————————————————————————-
[admin@routerku] ip firewall> ?

Firewall allows IP packet filtering on per packet basis.

.. — go up to ip
mangle/ — The packet marking management
nat/ — Network Address Translation
connection/ — Active connections
filter/ — Firewall filters
address-list/ –
service-port/ — Service port management
export –
————————————————————————–

Untuk kali ini kita akan lihat konfigurasi pada ip firewall filternya.

Karena Luasnya parameter dari firewall filter ini untuk pembahasan Firewall
Filter selengkapnya dapat dilihat pada manual mikrotik, di
http://www.mikrotik.com/testdocs/ros/2.9/ip/filter.php

Konfigurasi dibawah ini dapat memblokir beberapa Trojan, Virus, Backdoor
yang telah dikenali sebelumnya baik Nomor Port yang dipakai serta Protokolnya.
Juga telah di konfigurasikan untuk menahan Flooding dari Jaringan Publik dan
jaringan Lokal. Serta pemberian rule untuk Access control agar, Rentang
jaringan tertentu saja yang bisa melakukan Remote atau mengakses service
tertentu terhadap Mesin Mikrotik kita.

Contoh Aplikasi Filternya
—————————————————————————–
/ ip firewall filter
add chain=input connection-state=invalid action=drop comment=”Drop Invalid \
connections” disabled=no
add chain=input src-address=!192.168.0.0/27 protocol=tcp src-port=1024-65535 \
dst-port=8080 action=drop comment=”Block to Proxy” disabled=no
add chain=input protocol=udp dst-port=12667 action=drop comment=”Trinoo” \
disabled=no
add chain=input protocol=udp dst-port=27665 action=drop comment=”Trinoo” \
disabled=no
add chain=input protocol=udp dst-port=31335 action=drop comment=”Trinoo” \
disabled=no
add chain=input protocol=udp dst-port=27444 action=drop comment=”Trinoo” \
disabled=no
add chain=input protocol=udp dst-port=34555 action=drop comment=”Trinoo” \
disabled=no
add chain=input protocol=udp dst-port=35555 action=drop comment=”Trinoo” \
disabled=no
add chain=input protocol=tcp dst-port=27444 action=drop comment=”Trinoo” \
disabled=no
add chain=input protocol=tcp dst-port=27665 action=drop comment=”Trinoo” \
disabled=no
add chain=input protocol=tcp dst-port=31335 action=drop comment=”Trinoo” \
disabled=no
add chain=input protocol=tcp dst-port=31846 action=drop comment=”Trinoo” \
disabled=no
add chain=input protocol=tcp dst-port=34555 action=drop comment=”Trinoo” \
disabled=no
add chain=input protocol=tcp dst-port=35555 action=drop comment=”Trinoo” \
disabled=no
add chain=input connection-state=established action=accept comment=”Allow \
Established connections” disabled=no
add chain=input protocol=udp action=accept comment=”Allow UDP” disabled=no
add chain=input protocol=icmp action=accept comment=”Allow ICMP” disabled=no
add chain=input src-address=192.168.0.0/27 action=accept comment=”Allow access \
to router from known network” disabled=no
add chain=input action=drop comment=”Drop anything else” disabled=no
add chain=forward protocol=tcp connection-state=invalid action=drop \
comment=”drop invalid connections” disabled=no
add chain=forward connection-state=established action=accept comment=”allow \
already established connections” disabled=no
add chain=forward connection-state=related action=accept comment=”allow \
related connections” disabled=no
add chain=forward src-address=0.0.0.0/8 action=drop comment=”” disabled=no
add chain=forward dst-address=0.0.0.0/8 action=drop comment=”” disabled=no
add chain=forward src-address=127.0.0.0/8 action=drop comment=”” disabled=no
add chain=forward dst-address=127.0.0.0/8 action=drop comment=”” disabled=no
add chain=forward src-address=224.0.0.0/3 action=drop comment=”” disabled=no
add chain=forward dst-address=224.0.0.0/3 action=drop comment=”” disabled=no
add chain=forward protocol=tcp action=jump jump-target=tcp comment=”” \
disabled=no
add chain=forward protocol=udp action=jump jump-target=udp comment=”” \
disabled=no
add chain=forward protocol=icmp action=jump jump-target=icmp comment=”” \
disabled=no
add chain=tcp protocol=tcp dst-port=69 action=drop comment=”deny TFTP” \
disabled=no
add chain=tcp protocol=tcp dst-port=111 action=drop comment=”deny RPC \
portmapper” disabled=no
add chain=tcp protocol=tcp dst-port=135 action=drop comment=”deny RPC \
portmapper” disabled=no
add chain=tcp protocol=tcp dst-port=137-139 action=drop comment=”deny NBT” \
disabled=no
add chain=tcp protocol=tcp dst-port=445 action=drop comment=”deny cifs” \
disabled=no
add chain=tcp protocol=tcp dst-port=2049 action=drop comment=”deny NFS” \
disabled=no
add chain=tcp protocol=tcp dst-port=12345-12346 action=drop comment=”deny \
NetBus” disabled=no
add chain=tcp protocol=tcp dst-port=20034 action=drop comment=”deny NetBus” \
disabled=no
add chain=tcp protocol=tcp dst-port=3133 action=drop comment=”deny \
BackOriffice” disabled=no
add chain=tcp protocol=tcp dst-port=67-68 action=drop comment=”deny DHCP” \
disabled=no
add chain=udp protocol=udp dst-port=69 action=drop comment=”deny TFTP” \
disabled=no
add chain=udp protocol=udp dst-port=111 action=drop comment=”deny PRC \
portmapper” disabled=no
add chain=udp protocol=udp dst-port=135 action=drop comment=”deny PRC \
portmapper” disabled=no
add chain=udp protocol=udp dst-port=137-139 action=drop comment=”deny NBT” \
disabled=no
add chain=udp protocol=udp dst-port=2049 action=drop comment=”deny NFS” \
disabled=no
add chain=udp protocol=udp dst-port=3133 action=drop comment=”deny \
BackOriffice” disabled=no
add chain=input protocol=tcp psd=21,3s,3,1 action=add-src-to-address-list \
address-list=”port scanners” address-list-timeout=2w comment=”Port \
scanners to list ” disabled=no
add chain=input protocol=tcp tcp-flags=fin,!syn,!rst,!psh,!ack,!urg \
action=add-src-to-address-list address-list=”port scanners” \
address-list-timeout=2w comment=”NMAP FIN Stealth scan” disabled=no
add chain=input protocol=tcp tcp-flags=fin,syn action=add-src-to-address-list \
address-list=”port scanners” address-list-timeout=2w comment=”SYN/FIN \
scan” disabled=no
add chain=input protocol=tcp tcp-flags=syn,rst action=add-src-to-address-list \
address-list=”port scanners” address-list-timeout=2w comment=”SYN/RST \
scan” disabled=no
add chain=input protocol=tcp tcp-flags=fin,psh,urg,!syn,!rst,!ack \
action=add-src-to-address-list address-list=”port scanners” \
address-list-timeout=2w comment=”FIN/PSH/URG scan” disabled=no
add chain=input protocol=tcp tcp-flags=fin,syn,rst,psh,ack,urg \
action=add-src-to-address-list address-list=”port scanners” \
address-list-timeout=2w comment=”ALL/ALL scan” disabled=no
add chain=input protocol=tcp tcp-flags=!fin,!syn,!rst,!psh,!ack,!urg \
action=add-src-to-address-list address-list=”port scanners” \
address-list-timeout=2w comment=”NMAP NULL scan” disabled=no
add chain=input src-address-list=”port scanners” action=drop comment=”dropping \
port scanners” disabled=no
add chain=icmp protocol=icmp icmp-options=0:0 action=accept comment=”drop \
invalid connections” disabled=no
add chain=icmp protocol=icmp icmp-options=3:0 action=accept comment=”allow \
established connections” disabled=no
add chain=icmp protocol=icmp icmp-options=3:1 action=accept comment=”allow \
already established connections” disabled=no
add chain=icmp protocol=icmp icmp-options=4:0 action=accept comment=”allow \
source quench” disabled=no
add chain=icmp protocol=icmp icmp-options=8:0 action=accept comment=”allow \
echo request” disabled=no
add chain=icmp protocol=icmp icmp-options=11:0 action=accept comment=”allow \
time exceed” disabled=no
add chain=icmp protocol=icmp icmp-options=12:0 action=accept comment=”allow \
parameter bad” disabled=no
add chain=icmp action=drop comment=”deny all other types” disabled=no
add chain=tcp protocol=tcp dst-port=25 action=reject \
reject-with=icmp-network-unreachable comment=”Smtp” disabled=no
add chain=tcp protocol=udp dst-port=25 action=reject \
reject-with=icmp-network-unreachable comment=”Smtp” disabled=no
add chain=tcp protocol=tcp dst-port=110 action=reject \
reject-with=icmp-network-unreachable comment=”Smtp” disabled=no
add chain=tcp protocol=udp dst-port=110 action=reject \
reject-with=icmp-network-unreachable comment=”Smtp” disabled=no
add chain=tcp protocol=udp dst-port=110 action=reject \
reject-with=icmp-network-unreachable comment=”Smtp” disabled=no
—————————————————————————–

–[10.1]– Service dan Melihat Service yang Aktif dengan PortScanner

Untuk memastikan Service apa saja yang aktif di Mesin mikrotik, perlu kita
pindai terhadap port tertentu, seandainya ada service yang tidak dibutuhkan,
sebaiknya dimatikan saja.

Untuk menonaktifkan dan mengaktifkan servise, perintah adalah :

Kita periksa dahulu service apa saja yang aktif

———————————————————————————-
[admin@routerku] > ip service
[admin@routerku] ip service> print
Flags: X - disabled, I - invalid
# NAME PORT ADDRESS CERTIFICATE
0 X telnet 23 0.0.0.0/0
1 ftp 21 0.0.0.0/0
2 www 80 0.0.0.0/0
3 ssh 22 0.0.0.0/0
4 www-ssl 443 0.0.0.0/0 none
[admin@routerku] ip service>
———————————————————————————-

Misalkan service FTP akan dinonaktifkan, yaitu di daftar diatas terletak pada
nomor 1 (lihat bagian Flags) maka :

———————————————————————————
[admin@routerku] ip service> set 1 disabled=yes
———————————————————————————

Perlu kita periksa lagi,

———————————————————————————
[admin@routerku] ip service> print
Flags: X - disabled, I - invalid
# NAME PORT ADDRESS CERTIFICATE
0 X telnet 23 0.0.0.0/0
1 X ftp 21 0.0.0.0/0
2 www 80 0.0.0.0/0
3 ssh 22 0.0.0.0/0
4 www-ssl 443 0.0.0.0/0 none
[admin@router.dprd.provinsi] ip service>
———————————————————————————

Sekarang service FTP telah dinonaktifkan.

Dengan memakai tool nmap kita dapat mencek port apa saja yang aktif pada mesin
gateway yang telah dikonfigurasikan.

Perintah : nmap -vv -sS -sV -P0 192.168.0.30

Hasil :

————————————————————————————-
Starting Nmap 4.20 ( http://insecure.org ) at 2007-04-04 19:55 SE Asia Standard Time
Initiating ARP Ping Scan at 19:55
Scanning 192.168.0.30 [1 port]
Completed ARP Ping Scan at 19:55, 0.31s elapsed (1 total hosts)
Initiating Parallel DNS resolution of 1 host. at 19:55
Completed Parallel DNS resolution of 1 host. at 19:55, 0.05s elapsed
Initiating SYN Stealth Scan at 19:55
Scanning 192.168.0.30 [1697 ports]
Discovered open port 22/tcp on 192.168.0.30
Discovered open port 53/tcp on 192.168.0.30
Discovered open port 80/tcp on 192.168.0.30
Discovered open port 21/tcp on 192.168.0.30
Discovered open port 3986/tcp on 192.168.0.30
Discovered open port 2000/tcp on 192.168.0.30
Discovered open port 8080/tcp on 192.168.0.30
Discovered open port 3128/tcp on 192.168.0.30
Completed SYN Stealth Scan at 19:55, 7.42s elapsed (1697 total ports)
Initiating Service scan at 19:55
Scanning 8 services on 192.168.0.30
Completed Service scan at 19:57, 113.80s elapsed (8 services on 1 host)
Host 192.168.0.30 appears to be up … good.
Interesting ports on 192.168.0.30:
Not shown: 1689 closed ports
PORT STATE SERVICE VERSION
21/tcp open ftp MikroTik router ftpd 2.9.27
22/tcp open ssh OpenSSH 2.3.0 mikrotik 2.9.27 (protocol 1.99)
53/tcp open domain?
80/tcp open http MikroTik router http config
2000/tcp open callbook?
3128/tcp open http-proxy Squid webproxy 2.5.STABLE11
3986/tcp open mapper-ws_ethd?
8080/tcp open http-proxy Squid webproxy 2.5.STABLE11
2 services unrecognized despite returning data. If you know the service/version,
please submit the following fingerprints at
http://www.insecure.org/cgi-bin/servicefp-submit.cgi :

==============NEXT SERVICE FINGERPRINT (SUBMIT INDIVIDUALLY)==============
SF-Port53-TCP:V=4.20%I=7%D=4/4%Time=4613A03C%P=i686-pc-windows-windows%r(D
SF:NSVersionBindReq,E,”\x0c\x06\x81\x84″)%r(DNSStatusR
SF:equest,E,”\x0c\x90\x84″);
==============NEXT SERVICE FINGERPRINT (SUBMIT INDIVIDUALLY)==============
SF-Port2000-TCP:V=4.20%I=7%D=4/4%Time=4613A037%P=i686-pc-windows-windows%r
SF:(NULL,4,”\x01″)%r(GenericLines,4,”\x01″)%r(GetRequest,18,”\
SF:x01\x02d\?\xe4{\x9d\x02\x1a\xcc\x8b\xd1V\xb2F\xff9\xb0″)%r(
SF:HTTPOptions,18,”\x01\x02d\?\xe4{\x9d\x02\x1a\xcc\x8b\xd1V\x
SF:b2F\xff9\xb0″)%r(RTSPRequest,18,”\x01\x02d\?\xe4{\x9d\x02\x
SF:1a\xcc\x8b\xd1V\xb2F\xff9\xb0″)%r(RPCCheck,18,”\x01\x02d\?\
SF:xe4{\x9d\x02\x1a\xcc\x8b\xd1V\xb2F\xff9\xb0″)%r(DNSVersionBindReq,18,”\
SF:x01\x02d\?\xe4{\x9d\x02\x1a\xcc\x8b\xd1V\xb2F\xff9\xb0″)%r(
SF:DNSStatusRequest,4,”\x01″)%r(Help,4,”\x01″)%r(X11Probe,4,”\
SF:x01″)%r(FourOhFourRequest,18,”\x01\x02\xb9\x15&\xf1A\
SF:]\+\x11\n\xf6\x9b\xa0,\xb0\xe1\xa5″)%r(LPDString,4,”\x01″)%r(LDAP
SF:BindReq,4,”\x01″)%r(LANDesk-RC,18,”\x01\x02\xb9\x15&\
SF:xf1A\]\+\x11\n\xf6\x9b\xa0,\xb0\xe1\xa5″)%r(TerminalServer,4,”\x01\
SF:0″)%r(NCP,18,”\x01\x02\xb9\x15&\xf1A\]\+\x11\n\xf6\x9b\xa0,
SF:\xb0\xe1\xa5″)%r(NotesRPC,18,”\x01\x02\xb9\x15&\xf1A\]\+\x1
SF:1\n\xf6\x9b\xa0,\xb0\xe1\xa5″)%r(NessusTPv10,4,”\x01″);
MAC Address: 00:90:4C:91:77:02 (Epigram)
Service Info: Host: routerku; Device: router

Service detection performed. Please report any incorrect results at
http://insecure.org/nmap/submit/ .

Nmap finished: 1 IP address (1 host up) scanned in 123.031 seconds
Raw packets sent: 1706 (75.062KB) | Rcvd: 1722 (79.450KB)

—————————————————————————

Dari hasil scanning tersebut dapat kita ambil kesimpulan, bahwa service dan
port yang aktif adalah FTP dalam versi MikroTik router ftpd 2.9.27. Untuk
SSH dengan versi OpenSSH 2.3.0 mikrotik 2.9.27 (protocol 1.99). Serta Web
proxy memakai Squid dalam versi Squid webproxy 2.5.STABLE11.

Tentu saja pihak vendor mikrotik telah melakukan patch terhadap Hole atau
Vulnerabilities dari Versi Protocol diatas.

–[10.2]– Tool administrasi Jaringan

Secara praktis terdapat beberapa tool yang dapat dimanfaatkan dalam mela
kukan troubleshooting jaringan, seperti tool ping, traceroute, SSH, dll.
Beberapa tool yang sering digunakan nantinya dalam administrasi sehari-hari
adalah :

o Telnet
o SSH
o Traceroute
o Sniffer

a. Telnet
Perintah remote mesin ini hampir sama penggunaan dengan telnet yang ada
di Linux atau Windows.

[admin@routerku] > system telnet ?

Perintah diatas untuk melihat sekilias paramater apa saja yang ada. Misalnya
mesin remote dengan ip address 192.168.0.21 dan port 23. Maka

[admin@routerku] > system telnet 192.168.0.21

Penggunaan telnet sebaiknya dibatasi untuk kondisi tertentu dengan alasan
keamanan, seperti kita ketahui, packet data yang dikirim melalui telnet
belum di enskripsi. Agar lebih amannya kita pergunakan SSH.

b. SSH
Sama dengan telnet perintah ini juga diperlukan dalam remote mesin, serta
pringsipnya sama juga parameternya dengan perintah di Linux dan Windows.

[admin@routerku] > system ssh 192.168.0.21

Parameter SSH diatas, sedikit perbedaan dengan telnet. Jika lihat helpnya
memiliki parameter tambahan yaitu user.

——————————————————————————
[admin@routerku] > system ssh ?
The SSH feature can be used with various SSH Telnet clients to securely connect
to and administrate the router


user — User name
port — Port number

[admin@routerku] >
——————————————————————————

Misalkan kita akan melakukan remote pada suatu mesin dengan sistem
operasinya Linux, yang memiliki Account, username Root dan Password
123456 pada Address 66.213.7.30. Maka perintahnya,

—————————————————————————–
[admin@routerku] > system ssh 66.213.7.30 user=root
root@66.213.7.30’s password:
—————————————————————————-

c. Traceroute

Mengetahui hops atau router apa saja yang dilewati suatu packet sampai packet
itu terkirim ke tujuan, lazimnya kita menggunakan traceroute. Dengan tool ini
dapat di analisa kemana saja route dari jalannya packet.

Misalkan ingin mengetahui jalannya packet yang menuju server yahoo, maka:

—————————————————————————-
[admin@routerku] > tool traceroute yahoo.com ADDRESS STATUS
1 63.219.6.nnn 00:00:00 00:00:00 00:00:00
2 222.124.4.nnn 00:00:00 00:00:00 00:00:00
3 192.168.34.41 00:00:00 00:00:00 00:00:00
4 61.94.1.253 00:00:00 00:00:00 00:00:00
5 203.208.143.173 00:00:00 00:00:00 00:00:00
6 203.208.182.5 00:00:00 00:00:00 00:00:00
7 203.208.182.114 00:00:00 00:00:00 00:00:00
8 203.208.168.118 00:00:00 00:00:00 00:00:00
9 203.208.168.134 timeout 00:00:00 00:00:00
10 216.115.101.34 00:00:00 timeout timeout
11 216.115.101.129 timeout timeout 00:00:00
12 216.115.108.1 timeout timeout 00:00:00
13 216.109.120.249 00:00:00 00:00:00 00:00:00
14 216.109.112.135 00:00:00 timeout timeout
——————————————————————————

d. Sniffer

Kita dapat menangkap dan menyadap packet-packet yang berjalan
di jaringan kita, tool ini telah disediakan oleh Mikrotik yang berguna
dalam menganalisa trafik.

—————————————————————————-
[admin@routerku] > tool sniffer
Packet sniffering

.. — go up to tool
start — Start/reset sniffering
stop — Stop sniffering
save — Save currently sniffed packets
packet/ — Sniffed packets management
protocol/ — Protocol management
host/ — Host management
connection/ — Connection management
print –
get — get value of property
set –
edit — edit value of property
export –
—————————————————————————-

Untuk memulai proses sniffing dapat menggunakan perintah Start, sedangkan
menghentikannya dapat menggunaka perintah Stop.

[admin@routerku] > tool sniffer start
Diposting oleh Abib Faisal
Senin, 11 Mei 2009 di 19.32 | 1 komentar  
Setting mail server redhat9.0

Untuk konfigurasinya mail server ada 3 buah file yang harus di’setting’.

A. Konfigurasi file main.cf

[root@inung root]# vi /etc/postfix/main.cf
Isi data konfigurasi dalam file main.cf :
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
soft_bounce = no
queue_directory = /var/spool/postfix
command_directory = /usr/sbin
daemon_directory = /usr/libexec/postfix
mail_owner = postfix
default_privs = nobody
mydomain = inung.net
myorigin = $mydomain
inet_interfaces = all
mydestination = $myhostname, $mydomain
mynetworks_style = class
relay_domains = $mydestination
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

B. Konfigurasi file imap

[root@inung root]# vi /etc/xinetd.d/imap

Isi data konfigurasi dalam file imap :
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
# default: off
# description: The IMAP service allows remote users to access their mail using \
# an IMAP client such as Mutt, Pine, fetchmail, or Netscape \
# Communicator.
service imap
{
socket_type = stream
wait = no
user = root
server = /usr/sbin/imapd
log_on_success += HOST DURATION
log_on_failure += HOST
disable = no
}
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

C. Konfigurasi file ipop3
[root@inung root]# vi /etc/xinetd.d/ipop3

Isi data konfigurasi dalam file ipop3 :
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
# default: off
# description: The POP3 service allows remote users to access their mail \
# using an POP3 client such as Netscape Communicator, mutt, \
# or fetchmail.
service pop3
{
socket_type = stream
wait = no
user = root
server = /usr/sbin/ipop3d
log_on_success += HOST DURATION
log_on_failure += HOST
disable = no
}
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

[root@inung root]# service xinetd start
// perintah untuk menjalankan konfigurasi xinetd

[root@inung root]# service postfix start
// perintah untuk menjalankan konfigurasi postfix

selanjutnya harus men’shutdown service’nya sendmail.
[root@inung root]# killall sendmail
//perintah untuk shutdown service sendmail

untuk pastinya apa sendmail ud ‘off’ apa belum cek pake :
[root@inung root]# ps ax |grep sendmail
Diposting oleh Abib Faisal
Kamis, 16 April 2009 di 05.57 | 0 komentar  
Instalasi Blogcms Redhat 9.0 - Xampp


1. Aktifkan xampp pada redhat

2. masuk terminal

3. Buat directory baru dengan nama aplikasi / kalau sudah ada tinggal aktif pada direktory aplikasi

4. Download blogcms.zip

blogcms.zip

atau

blogcms.zip

5. extrak :

# unzip blogcms.zip

6. pindahkan ke folder htdosc di xampp dengan nama direktory blogtkjsmk3

# mv blogcms /opt/lampp/htdocs/blogtkjsmk3

7. Merubah atribut file / folder

# chmod -Rf 7777 /opt/lampp/htdocs/blogtkjsmk3
# chmod -Rf 7777 /opt/lampp/htdocs/blogtkjsmk3/media/1
# chmod -Rf 7777 /opt/lampp/htdocs/blogtkjsmk3/media/.cache
# chmod -Rf 7777 /opt/lampp/htdocs/blogtkjsmk3/forum
# chmod -Rf 7777 /opt/lampp/htdocs/blogtkjsmk3/forum/cache
# chmod -Rf 7777 /opt/lampp/htdocs/blogtkjsmk3/photo/data
# chmod -Rf 7777 /opt/lampp/htdocs/blogtkjsmk3/photo/data/users.csv.php
# chmod -Rf 7777 /opt/lampp/htdocs/blogtkjsmk3/photo/data/cache
# chmod -Rf 7777 /opt/lampp/htdocs/blogtkjsmk3/photo/data/logs
# chmod -Rf 7777 /opt/lampp/htdocs/blogtkjsmk3/photo/data/logs/views..log
# chmod -Rf 7777 /opt/lampp/htdocs/blogtkjsmk3/photo/data/logs/views.-Corvette.log
# chmod -Rf 7777 /opt/lampp/htdocs/blogtkjsmk3/photo/galleries
# chmod -Rf 7777 /opt/lampp/htdocs/blogtkjsmk3/wiki/conf/users.auth.php
# chmod -Rf 7777 /opt/lampp/htdocs/blogtkjsmk3/wiki/data
# chmod -Rf 7777 /opt/lampp/htdocs/blogtkjsmk3/wiki/data/changes.log
# chmod -Rf 7777 /opt/lampp/htdocs/blogtkjsmk3/wiki/data/attic
# chmod -Rf 7777 /opt/lampp/htdocs/blogtkjsmk3/wiki/data/cache
# chmod -Rf 7777 /opt/lampp/htdocs/blogtkjsmk3/wiki/data/locks
# chmod -Rf 7777 /opt/lampp/htdocs/blogtkjsmk3/wiki/data/media
# chmod -Rf 7777 /opt/lampp/htdocs/blogtkjsmk3/wiki/data/pages

8. Buka web broweser :
Http://localhost/blogtkjsmk3/install.phpDatabase type
General Database Settings

Database type used: MySQL 4.0 (mysql)MySQL 4.1/5.x (mysqli)SQLite (bundled with PHP 5.0)

MySQL login data
Enter your MySQL data below. If you don’t know this information, contact your system administrator for more info.

MySQL database settings

Hostname: localhost
Username: root
Password:
Database: blogtkjsmk3 v contreng

Advanced settings
Advanced Database Settings

v Use table prefix: Blog

Contreng.

Administrator User
Below, you need to enter some information to create the first user of your site.

Administrator User

Display Name: tkj
Real Name: TKJ SMK 3 Tegal
Password: tkjsmk3
Password Again: tkjsmk3
E-mail Address: tkjsmk3@yahoo.com

Weblog data
Below, you need to enter some information to create a default weblog. The name of this weblog will also be used as name for your site

Weblog Data

Blog Name: Blog TKJ SMK 3 Tegal
Blog Short Name: WebBlog

Klik Instal BLOG:CMS

9. Akan masuk pada halaman : Forum Instalation
Anda langsung lihat bagian bawah halaman tersebut :

Klik Start Instalation

10. Hapus file Install.php

# rm /opt/lampp/htdocs/blogtkjsmk3/install.php

11. Install Blogcms sudah selesai

silahkan anda buka : dengan menggunkan web browser :

http://localhost/blogtkjsmk3

Untuk lebih lengkap bisa buka : http://blogcms.com/?item=installation
Diposting oleh Abib Faisal
Selasa, 14 April 2009 di 05.19 | 0 komentar  
Setting FTP redhat 9.0


Download

Aktif pada direktory root

download

Code: Select all
[root@localhost root]#wget http://192.168.9.125/forum/tkj/download/vsftpd-1.1.3-8.i386.rpm



Install

Code: Select all
[root@localhost root]# rpm -Uvh vsftpd-1.1.3-8.i386.rpm



Menjalankan FTP

Code: Select all
[root@localhost root]# /etc/init.d/vsftpd start



Untuk mencoba FTP

Buka we browser : ftp://[ip komputet anda}

Menambah File / Folder Pada FTP

Copy File atau folder pada directory /var/pub

coba buka lagi ftp pada browser
Diposting oleh Abib Faisal
Senin, 13 April 2009 di 01.08 | 0 komentar  
MEMBUAT HTML DI XAMPP REDHAT 9.0


Setelah kita berhasil menginstal xammp di redhat mari kita belajar HTML.

Menyimpan file HTML
untuk menyimpan file html buat folder di alamat /opt/lampp/htdocs

# cd /opt/lampp/htdocs
# mkdir htmlku

masuk ke folder htmlku
#cd htmlku

membuat html dengan nama hello.html
#vi hello.html
tekan insert (untuk myisipkan)

Code: Select all

Hello HTML

Hello HTML



untuk menyimpan
1. tekan tombol esc
2. tekan tombol :
3. wq

coba cek dengan perintah :
#ls
apakah ada file hello.html

untuk menjalankan html
1. buka web broser
2. http://localhost/htmlku/hello.html
Diposting oleh Abib Faisal
Langkah - Langkah Instalasi Redhat 9.0

INSTALLASI REDHAT LINUX 9.0

* Persiapan Instalasi :
Beberapa hal yang patut anda catat sebelum memulai instalasi adalah :
1. siapkan PC yang memungkinkan untuk menginstal linux
2. siapkan CD instalasi Linux yang akan anda instal

* Memulai Instalasi :
1. Setting BIOS pada komputer, agar booting pertama dari CD-Drive.
2. Masukkan Disk ke 1 dari 3 CD Red Hat ke dalam CD-Drive. Tunggu beberapa saat hingga tampil pilihan untuk memulai instalatasi Red Hat tersebut | tekan tombol
3. Tunggu beberapa saat akan muncul pilihan bahasa selama proses instalasi seperti gambar berikut :
4. Klik tombol Next. Kemudian akan tampil jendela pilihan untuk keyboard.
5. Klik tombol Next. Kemudian akan tampil jendela pilihan untuk mouse, klik sesuai dengan mouse yang digunakan.
6. Klik tombol Next. Kemudian akan tampil jendela pilihan untuk upgrade atau install.
7. Pilih Perform a New Red Hat Linux Installation, Kemudian klik tombol Next.
8. Tentukan pilihan untuk instalasi yang diinginkan, klik Next
1 Personal Desktop Aplikasi offices dan Multimedia 1.8 GB
2 Workstation Komputer kerja untuk jaringan dan developer/ programmer. 2.1 GB
3 Server Komputer sebagai server dengan aplikasinya 1.5 GB – 4.85 GB
4 Custom Menentukan sendiri paket sesuai kebutuhan 500 MB – 4.85 GB
9. Pilih bentuk partisi yang diinginkan : Automatically Partition atau Manually Partition with Disk Druid.
*) Membuat tiga partisi, masing-masing untuk windows, linux dan data. Sehingga jika anda ingin menghapus/ uninstal Linux atau Windows, data-data penting anda tidak turut hilang.
*) Didalam sebuah Harddisk terdapat konsep partisi yang terdiri dari Partisi Primary, Partisi Extended dan Partisi Logical. Didalam partisi primary terdapat Master Boot Record (MBR) untuk melakukan proses boot loader dari suatu sistem operasi.
10. Pilih Manually Partition with Disk Druid untuk membuat partisi Linux, dan secara default, Anda cukup untuk membuat partisi :
1 . /boot ———-> EXT3 / Linux Native ——-> 100 MB
2 . / ————–>EXT3 / Linux Native ——–>4000 MB
3 . swap ———–>Swap ————->2 x jumlah memori yang terpasang pada komputer.
Pilih tombol NEW pada kotak dialog Partitioning. Lalu isikan di kolom Mount Point “ / ”. Untuk file system, pilih Linux Native. Isikan kolom size sisa dari hardisk anda yang masih kosong. Lalu pilih OK kemudian pilih Next.
11. Setelah selesai pembuatan partisi maka akan ditampilkan konfigurasi untuk boot loader Lalu pilih Next, sehingga muncul tampilan sebagai berikut :
12. Jika anda berencana menghubungkan komputer ke jaringan, isikan data yang diminta. Jika tidak biarkan kosong. Pilih Next.
13. Kemudian muncul kotak konfigurasi firewall. Biarkan kosong jika anda tidak menghubungkan komputer dengan jaringan.
14. Pilih Next , muncul tampilan berikut yang meminta anda mengisikan jenis bahasa yang akan digunakan oleh RedHat nantinya.
15. Pilih Next untuk melanjutkan. Sehingga tampil setting waktu.
16. Pilih Next untuk melanjutkan. Masukkan Password untuk root, yang merupakan super user. Klik tombol Next dan tombol Next kembali.
17. Tentukan paket-paket apa saja yang akan di Install. Ada beberapa group paket diantaranya seperti Desktop, Application, Server. Kemudian klik Next.
18. Tunggu beberapa saat hingga proses instalasi paket yang telah dipilih selesai semuanya.
19. Kemudian akan tampil kotak dialog untuk membuat boot system untuk disket, masukkan disket pada drive A, kemudian klik tombol Next.
20. Setelah selesai pembuatan disket boot, kemudian akan tampil kotak dialog untuk menentukan jenis Berikutnya installer akan meminta anda memilih konfigurasi Video Card. Umumnya, installer mengenali jenis video card yang ada. Dan juga anda diminta memilih jumlah RAM video card tersebut. Seperti terlihat pada gambar berikut :
21. Klik Next untuk menentukan jenis monitor yang digunakan dan resolusi yang diinginkan.
22. Setelah anda memasukan dengan benar, maka selesai sudah instalasi Linux RedHat 9.0

:) :) :) :)
Diposting oleh Abib Faisal
Setting IP . .

(#) Setting IP di linux redhat 9.0

# klik star
# pilih system setting
# klik network
# akan muncul jendela untuk mengisi IP ( Network Konfiguration )
- pilih devices - > edit
- pilih general - > klik statically set IP addresses
* isi : - Address : . . . .
- Subnet Mask : . . . .
- Default Gateway : . . . .
- pilih route - > klik add
* isi : - Address : . . . .
- Subnet Mask : . . . .
- Default Gateway : . . . .
- klik OK
- pilih DNS
* isi : - hostname : tkj
- Primary DNS : 202.134.0.155
- Secondary DNS : 202.134.0.155
- Tertiary DNS : -
- DNS Search Path : -
- pilih hosts - > klik yang di bawah IP, Name, Aliases - > klik edit
* isi : - Address : 127.0.0.1
- Hostname : tkj
- Aliases : localhost
* klik OK
- pilih device - > klik ACTIVATE
- kalau ada perintah OK, klik OK
- file - > klik save - > klik OK
- Selesai setting IP di Redhat 9.0 :D :lol:
Diposting oleh Abib Faisal
INSTALL SAMBA DI REDHAT 9.0

Untuk mengecek aplikasi samba sudah ter install / belum pada OS Redhat

[root@server home]# rpm -qa |grep samba
samba-common-2.2.7a-7.9.0
samba-client-2.2.7a-7.9.0
samba-2.2.7a-7.9.0
redhat-config-samba-1.0.4-1
[root@server home]#


Jika muncul tampilan di atas berati sudah ter install, tapi jika tidak muncul harus install palikasi samba di redhat anda

langkah install :
1. masukkan cd 1 redhat
2. aktifkan cd redhat (masuk pada folder redhat -> rpm)
3. copy file2 dibawah ini pada root
samba-common-2.2.7a-7.9.0
samba-client-2.2.7a-7.9.0
samba-2.2.7a-7.9.0
redhat-config-samba-1.0.4-1

4. masuk terminal aktif di folder root
5. root # rpm -ivh samba-common-2.2.7a-7.9.0
6. root # rpm -ivh samba-client-2.2.7a-7.9.0
7. root # rpm -ivh samba-2.2.7a-7.9.0
8. root # rpm -ivh redhat-config-samba-1.0.4-1
9. cek lagi apakah samba berhasil di install :

[root@server home]# rpm -qa |grep samba
samba-common-2.2.7a-7.9.0
samba-client-2.2.7a-7.9.0
samba-2.2.7a-7.9.0
redhat-config-samba-1.0.4-1
[root@server home]#


10. jika muncul seperti di atas berati berhasil
Diposting oleh Abib Faisal
INSTALL XAMPP . .

Langkah :

1. download xamppp : xampp-linux-1.6.6.tar.gz

2. buat folder xampp pada direktori utama

3. copy file hasil download pada folder xampp

4. masuk ke folder xampp

5. coba cek perintah ls (ada tidak file xammp)

6. ektrak xampp : tar xvfz xampp-linux-1.6.6.tar.gz -C /opt

7. Menjalankan xampp : opt/lampp/lampp start
maka muncul :
Starting XAMPP 1.6...
LAMPP: Starting Apache...
LAMPP: Starting MySQL...
LAMPP started.

8. Tes xampp : buka web browser -> http://localhost
pilih english
apa yng keluar ?

9. untuk menutup xampp : /opt/lampp/lampp stop
Stopping LAMPP 1.6...
LAMPP: Stopping Apache...
LAMPP: Stopping MySQL...
LAMPP stopped.

10. Unintall xampp
rm -rf /opt/lampp





MEMBUAT PHP DI XAMPP REDHAT 9.0


Setelah kita berhasil menginstal xammp di redhat mari kita belajar php.

Menyimpan file php
untuk menyimpan file html buat folder di alamat /opt/lampp/htdocs

# cd /opt/lampp/htdocs
# mkdir phpku

masuk ke folder phpku
#cd phpku

membuat html dengan nama hello.html
#vi hello.php
tekan insert (untuk myisipkan)
lalu ketik skrip dibawah ini :
Code: Select all



untuk menyimpan
1. tekan tombol esc
2. tekan tombol :
3. wq

coba cek dengan perintah :
#ls
apakah ada file hello.php

untuk menjalankan php
1. buka web broser
2. http://localhost/phpku/hello.php
Diposting oleh Abib Faisal
Jumat, 06 Maret 2009 di 21.54 | 0 komentar  
SOAL . . .

1. Sebutkan system operasi yang dapat di pakai server di jaringan
2. Dalam melakukan intalasi system operasi linux 9.0, hal-hal apa sajakah yang harus di perhatikan
3. Setting BIOS agar booting dari cd room
4. instalasi system redhat linux 9.0 hard disk dengan prosedur yang benar


JAWAB . .

1. Windows ( Windows NT, Windows 2000 Server, Windows Server 2003 )
Linux ( Redhat, Mandrake, SUSE, Debian dll )
Unix, San Solaris dll
2. a) Pemilihan Versi Redhat
Pilih versi Redhat yang sesuai dengan spesifikasi hardware dan kebutuhan
b) Pemilihan mode instalasi
Pilih mode instalasi yang sesuai baik mode grafik (GUI) atau mode text
c) Pemilihan metode instalasi
Pilih metode instalasi yang sesuai (CD-ROM, Hard disk, NFS,FTP, HTTP).
d) Jenis sistem operasi apakah sebagai personal desktop, workstation, server atau custom sesuai dengan kebutuhan sendiri.
Dalam hal ini diperlukan ruang hard disk yang berbeda sehingga
untuk setiap pilihan mempunyai konsekuensi yang berbeda.
3. a. tekan tombol Delete pada keyboard pada saat komputer pertama kali booting
b. Pilihlah menu Advanced BIOS Features
c. Setelah melakukan setting BIOS masukkan CD #1 Master Linux Redhat 9.0 lalu komputer di restart sehingga komputer akan booting dari CD ROM.
4. # persiapan instalasi “
a. siapkan PC yang akan memungkinkan untuk mengistal linux
b. siapkan CD instalasi linux yang akan anda install

# memulai instalasi redhat
1.setting bios pada computer agar booting ( menghidupkan computer saat pertama kali ( awal) ) pertama dari cd-drive.
2.masukan cd ke 1 dari 3 cd REDHAT ke dalam cd-drive. Tunggu beberapa saat hingga tampilan pilihan untuk memulai installasi REDHAT tersebut -> enter.
3.tunggu beberapa saat akan muncul pilihan bahasa ( English ) selama proses installasi.-> next
4.kemudian akan tampil jendela pilihan untuk keyboard -> next
5.kemudian akan tampil jendela pilihan untuk mouse ( klik sesuai mouse yang di gunakan )-> next
6.kemudian akan tampil jendela pilihan untuk upgrade atau install.
7.pilih perfom a new redhat linux installasion -> next
8.tentukan pilihan untuk installasi yang di inginkan -> next
a.personal desktop aplikasi offices dan multimedia 1,8 GB
b.workstation computer kerja untuk jaringan dan developer / programmer 2,1 GB
c.server computer sebagai server dengan aplikasinya 1,5 GB – 4,85 GB
d.custom menentukan sendiri paket yang di inginkan sesuai kebutuhan 500 MB – 4,85 GB
9.pilih bentuk partisi yang di inginkan : automaticaly partition atau manualy partition with disk draid.
10.pilih manualy partition with disk draid -> untuk membuat partition linux dan secara default, cukup membuat partition :
a./boot -> EXT 3 / linux native -> 100 MB
b./ -> EXT 3 / linux native -> 4000 MB
c.Swap -> swap -> 2x jumlah memori yang terpasang pada computer.
Pilih tombol NEW -> lalu isikan di kolom mount point, untuk file system masih kosong, ok -> next
11.setelah selesai pembuatan partisi maka akan di tampilkan konfigurasi untuk boot loader -> next
12.jika ingin di hubungkan ke jaringan isikan data yang diminta, jika tidak biarkan kosong ->next
13.kemudian muncul kotak konfigurasi fire wall -> next
14.muncul tampilan yang meminta anda mengisikan jenis bahasa yang akan di gunakan oleh redhat nantinya -> next
15.akan muncul tampilan setting waktu -> next
16.berikutnya, masukan password untuk ROOT yang merupakan super user -> next
17.tentukan paket-paket apa saja yang akan di install. Ada beberapa group paket diantaranya desktop, aplikasion, server -> next
18.tunggu beberapa saat hingga proses installasi paket yang di pilih selesai.
19.kemudian akan muncul tampilan kotak dialog untuk membuat boot system untuk disket. Masukan disket pada drive A,-> next ( jika ada disketnya pilh yes tetapi jika tidak ada pilih no )
20.dalam proses installasi akan muncul perintah masukan cd 2 -> proses -> cd 3.
21.setelah proses installasi selesai cd-rom akan keluar ( ambil cd 3 ) “ computer akan restart “ -> exit
22.proses installasi linux redhat 9.0 selesai.

http://abibtkjsmk03.blogspot.com/
Diposting oleh Abib Faisal
Visit the Site
MARVEL and SPIDER-MAN: TM & 2007 Marvel Characters, Inc. Motion Picture © 2007 Columbia Pictures Industries, Inc. All Rights Reserved. 2007 Sony Pictures Digital Inc. All rights reserved. blogger template by blog forum